Puisi Islami – ‘Ruang Euforia’ Karya Reyhana Rizqiqa SF
Abu abu ku
Senja kali ini masih kelabu
Aku terus di ambang rindu
Pikiran ku kali ini melayang pada kenangan dahulu
Ruang euforia terhadapmu terbuka
Senyum mengembang saat kembali mengingat masa itu
Sangat ku kagumi,dan ku dambakan kembali itu semua terjadi
Muka ku tersipu mengingat masa itu
Caramu merayuku..
Caramu meyakinkan ku..
Kamu berbeda dengan yang lalu..
Ruang euforia ku terbuka olehmu
Tak pernah ku sangka kau meluluh lantahkan pertahanan ku
Cara paling sederhana
Cara yang tak pernah aku duga
Namun mampu meledakan dimensiku
Masa itu begitu manis,
Terukir jelas senyum mu kala itu,binar matamu
Suara tawamu… Tapi aku kembali di tampar kenyataan
Pintu ruang euforia ku dibanting angin pilu
Kau tak lagi disini
Senyum mu tak lagi ada
Binar matamu tak lagi untukku
Suara tawamu di ganti dengan keheningan ruang rindu
Abu abu ku
Masihlah namamu yang aku terbangkan
Sulit menghilangkan nya
Sulit menghentikan nya
Bukan aku tak ingin melupakan tentang dirimu
Melupakan semua yang telah di lalui
Itu semua masih melukai hati jika di ingat
Si manis yang menjelma menjadi pahit
Kenangan yang di banting kenyataan
Tapi kau pun mengerti
Bukan lah aku yang mengatur hatiku
Sepenuhnya hanya Dialah pengatur hatiku
Jika hati ku masih mengukir namamu
Jika hati ku masih menerbangkan namamu
Itu karna Dialah pengaturnya
Aku tak bisa berbuat apa apa
Selain yakin dan pasrah
Apa yang Dia beri pada ku hari ini
Menit ini detik ini
Termasuklah perasaan ini mempunyai arti
Abu abu ku
Jujur aku masih menunggumu
Jujur aku masih terang terangan memintamu padaNya
Jujur aku masih berharap padaNya tentang dirimu
Abu abu ku
Maafkan aku..
Aku hanya di titipkan perasaan ini
Dan euforiaku adalah dirimu
Abu abu..
Aku teramat merindukan mu
Maafkan aku..
Penulis : Reyhana Rizqiqa SF -Monokrom Kelabu